Pengikut

Sabtu, 19 Maret 2016

ELEGY : BLACK WITHOUT MELODY


We do not remember days, we remember moments.

Cesare Pavese

ELEGI kata ini sering terdengar tapi sesungguhnya aku tak mengerti arti kata ini. Namun, saat main game PIANO TIILES II, di situ ada salah satu lagu yang berjudul ELEGI dan saat memainkannya, walaupun dengan tempo berantakan aku merasakan kesedihan yang mendalam di lagu itu. Dan dimulailah pencarian.. apa itu elegi?

Bernafas tapi tak berjiwa,hidup bagaikan mati.

Menunggu ketenangan datang menjemput

Berharap ada setitik alasan bertahan, mencari cahaya itu.

ELEGI (source picture from google)


Kata elegi dekat kaitannya dengan tragedi, dimana hanya ada kesedihan dan kegelapan. Elegi adalah syair atau nyanyian yang mengandung ratapan, kesedihan, airmata dan ungkapan duka cita. Elegi sering diartikan kesedihan karena kematian ataupun berhubungan dengan tragedi kematian, namun lebih dari itu elegi hanyalah satu ungkapan kata dari segala macam perasaan kesedihan yang mendalam.



Mungkin, syair pendek ini sedikit mewakili bentuk elegi. Syair sederhana yang kutulis untuk menggambarkan kesedihan itu, syair sederhana yang tak pernah ku buka lagi.



Bintang telah berkedip,
Lampu bersinar  gemerlapan,
Kunang-kunang menari indah, 
Tapi tempat itu tetap gelap,
Tetap sunyi tak tergapai



Air nirwana jatuh membelai,
Sang surya telah kembali muncul,
Bahkan sang bianglala ikut menemani,
Tapi tempat itu tetap kering,
Tetap hitam tanpa jejak.



Lagu ceria mengalun merdu,
Denting gitar mengiringi,
Hitam putih kotak kayu mengikuti,
Tapi tempat itu tetap diam,
Tetap sepi tanpa melodi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar