We do not
remember days, we remember moments.
Cesare Pavese
ELEGI kata ini sering terdengar tapi sesungguhnya
aku tak mengerti arti kata ini. Namun, saat main game PIANO TIILES II, di situ
ada salah satu lagu yang berjudul ELEGI dan saat memainkannya, walaupun dengan
tempo berantakan aku merasakan kesedihan yang mendalam di lagu itu. Dan
dimulailah pencarian.. apa itu elegi?
Bernafas tapi tak berjiwa,hidup bagaikan mati.
Menunggu ketenangan datang menjemput
Berharap ada setitik alasan bertahan, mencari cahaya itu.
ELEGI (source picture from google) |
Kata elegi dekat kaitannya dengan tragedi, dimana
hanya ada kesedihan dan kegelapan. Elegi adalah syair atau nyanyian
yang mengandung ratapan, kesedihan, airmata dan ungkapan duka cita. Elegi
sering diartikan kesedihan karena kematian ataupun berhubungan dengan tragedi
kematian, namun lebih dari itu elegi hanyalah satu ungkapan kata dari segala
macam perasaan kesedihan yang mendalam.
Mungkin,
syair pendek ini sedikit mewakili bentuk elegi. Syair sederhana yang kutulis untuk
menggambarkan kesedihan itu, syair sederhana yang tak pernah ku buka lagi.
Bintang telah berkedip,
Lampu bersinar gemerlapan,
Kunang-kunang menari indah,
Tapi tempat itu tetap gelap,
Tetap sunyi tak tergapai
Lampu bersinar gemerlapan,
Kunang-kunang menari indah,
Tapi tempat itu tetap gelap,
Tetap sunyi tak tergapai
Air nirwana jatuh membelai,
Sang surya telah kembali muncul,
Bahkan sang bianglala ikut menemani,
Tapi tempat itu tetap kering,
Tetap hitam tanpa jejak.
Sang surya telah kembali muncul,
Bahkan sang bianglala ikut menemani,
Tapi tempat itu tetap kering,
Tetap hitam tanpa jejak.
Lagu ceria mengalun merdu,
Denting gitar mengiringi,
Hitam putih kotak kayu mengikuti,
Tapi tempat itu tetap diam,
Tetap sepi tanpa melodi.
Denting gitar mengiringi,
Hitam putih kotak kayu mengikuti,
Tapi tempat itu tetap diam,
Tetap sepi tanpa melodi.